Juga dikenal sebagai Baleci untuk daerah Lumajang-Jawa Barat, sedangkan
di Philipina: Datiles, Aratilis, Aratiles, Manzanitas, di Malaysia:
Kerukup Siam, di Inggris: Singapore Cherry, Jamaican Cherry, Panama Berry, Strawberry Tree, di Spanyol: Bolaina Yamanaza, Cacaniqua, CapulĂn Blanco, Nigua, Niguito, Memizo or Memiso, dan di Belanda: Japanse Kers di mana dari sinilah istilah
kersen berasal.
Karena sifat-sifat dan daya
tahannya itu, Kersen
menjadi salah satu tumbuhan pionir yang
paling banyak dijumpai di wilayah hunian manusia di daerah tropis. Berasal dari
Amerika Tropis
(Meksiko Selatan,
Karibia, Amerika
Tengah sampai ke Peru
dan Bolivia),
Kersen dibawa
masuk ke Filipina pada akhir abad-19, lalu dengan cepat menyebar di seluruh wilayah tropis Asia Tenggara. Di Asia Tenggara, Kersen merupakan salah satu jenis
pohon pinggir jalan yang umum sekali dijumpai, terutama di wilayah-wilayah yang
kering. Kersen tumbuh sendiri di pekarangan dan sepanjang halaman muka rumah,
di tempat yang tak ada pohon lain dapat tumbuh. Banyak ditemui di pinggir selokan,
retakan dinding, bahkan di tebing yang curam.
Tanaman ini biasanya tumbuh dengan ukuran kecil, namun kadang juga bisa berukuran
besar, bahkan ada yang bisa mencapai tinggi
hingga 12 meter.
Selalu hijau,
berbunga,
dan berbuah sepanjang tahun Cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya
membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan
rambut kelenjar demikian pula daunnya.
Daun tanaman ini memiliki sistem pertulangan yang menyirip, daun tidak
simetris dan tepinya bergerigi sedangkan bunganya berisi 1-3-5 kuntum, terletak di ketiak agak di
sebelah atas tumbuhnya daun; bertangkai panjang; berkelamin dua dan berbilangan
5; kelopak berbagi dalam, taju meruncing bentuk benang, berambut halus; mahkota
bertepi rata, bundar telur terbalik, putih tipis, gundul, lk. 1 cm. Benang sari
berjumlah banyak, 10- >100 helai. Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas
helai-helai daun; namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi
di bawah helai daun. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap
berkasnya. buah memiliki diameter hingga 1,5 cm berbentuk seperti cerry jika
matang maka akan berwarna merah dan terasa manis.
Pohon Kersen umumnya tidak dibudidayakan, tetapi tersebar secara spontan.
Pohonnya mulai berbunga pada umur 2 tahun. Cangkokan yang dibuat untuk ditanam
di pekarangan dapat langsung berbuah.
Buah Kersen di daerah Srilangka sering
diawetkan dan dibuat selai jam fruit. Buah itu sangat digemari di Mexico dan
umumnya dijual di
pasar-pasar tradisional dalam jumlah yang banyak.
Ditinjau dari segi kandungan gizinya, buah Kersen tidak kalah dengan buah yang
lain seperti mangga.
Kandungan vitamin C buah mangga 30 mg, sedangkan pada buah Kersen 80,5 mg, selain itu kandungan
kalsium pada buah Kersen 124,6 mg, jauh lebih banyak dari buah mangga yang hanya 15 mg.
Dikutip dari iptek.net, setiap 100 gram tanaman ini memiliki kandungan:
·
Air: 76,3 gr
·
Protein: 2,1 gr
·
Lemak: 2,3 gr
·
Karbohidrat: 17,9 gr
·
Serat: 9,0 gr
·
Abu: 1,4 gr
·
Kalsium: 125 mg
·
Fosfor: 94 mg
·
Vitamin A: 0,015 mg
·
Vitamin: 90 mg
·
Energi: 380 kj/100
gr
Di Indonesia, secara tradisional buah Kersen digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara
mengkonsumsi buah Kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari dan terbukti dapat mengurangi rasa
nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat. Rebusan daun Kersen juga memiliki khasiat anti
radang dan menurunkan panas, bahkan kandungan dan rebusan daun Kersen ternyata dapat berkhasiat
sebagai pembunuh mikroba berbahaya dan dapat digunakan sebagai antiseptik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar