Knowledge

All (93) Astrology (2) Baby (25) Fashion (23) Finance (1) Folk Tales (4) Foods (8) Health (12) Kids (13) Knowledge (30) Motivation (6) Pregnancy (10) Travelling (1)

7 September 2012

Kersen atau Talok (Muntingia Calabura L)


Juga dikenal sebagai Baleci untuk daerah Lumajang-Jawa Barat, sedangkan di Philipina: Datiles, Aratilis, Aratiles, Manzanitas, di Malaysia: Kerukup Siam, di Inggris: Singapore Cherry, Jamaican Cherry, Panama Berry, Strawberry Tree, di Spanyol: Bolaina Yamanaza, Cacaniqua, CapulĂ­n Blanco, Nigua, Niguito, Memizo or Memiso, dan di Belanda: Japanse Kers di mana dari sinilah istilah kersen berasal.

Karena sifat-sifat dan daya tahannya itu, Kersen menjadi salah satu tumbuhan pionir yang paling banyak dijumpai di wilayah hunian manusia di daerah tropis. Berasal dari Amerika Tropis (Meksiko Selatan, Karibia, Amerika Tengah sampai ke Peru dan Bolivia), Kersen dibawa masuk ke Filipina pada akhir abad-19, lalu dengan cepat menyebar di seluruh wilayah tropis Asia Tenggara. Di Asia Tenggara, Kersen merupakan salah satu jenis pohon pinggir jalan yang umum sekali dijumpai, terutama di wilayah-wilayah yang kering. Kersen tumbuh sendiri di pekarangan dan sepanjang halaman muka rumah, di tempat yang tak ada pohon lain dapat tumbuh. Banyak ditemui di pinggir selokan, retakan dinding, bahkan di tebing yang curam.
Tanaman ini biasanya tumbuh dengan ukuran kecil, namun kadang juga bisa berukuran besar, bahkan ada yang bisa mencapai tinggi hingga 12 meter. Selalu hijau, berbunga, dan berbuah sepanjang tahun Cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar demikian pula daunnya.
Daun tanaman ini memiliki sistem pertulangan yang menyirip, daun tidak simetris dan tepinya bergerigi sedangkan bunganya berisi 1-3-5 kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun; bertangkai panjang; berkelamin dua dan berbilangan 5; kelopak berbagi dalam, taju meruncing bentuk benang, berambut halus; mahkota bertepi rata, bundar telur terbalik, putih tipis, gundul, lk. 1 cm. Benang sari berjumlah banyak, 10- >100 helai. Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun; namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi di bawah helai daun. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya. buah memiliki diameter hingga 1,5 cm berbentuk seperti cerry jika matang maka akan berwarna merah dan terasa manis.
Pohon Kersen umumnya tidak dibudidayakan, tetapi tersebar secara spontan. Pohonnya mulai berbunga pada umur 2 tahun. Cangkokan yang dibuat untuk ditanam di pekarangan dapat langsung berbuah.
Buah Kersen di daerah Srilangka sering diawetkan dan dibuat selai jam fruit. Buah itu sangat digemari di Mexico dan umumnya dijual di pasar-pasar tradisional dalam jumlah yang banyak.
Ditinjau dari segi kandungan gizinya, buah Kersen tidak kalah dengan buah yang lain seperti mangga. Kandungan vitamin C buah mangga 30 mg, sedangkan pada buah Kersen 80,5 mg, selain itu kandungan kalsium pada buah Kersen 124,6 mg, jauh lebih banyak dari buah mangga yang hanya 15 mg.
Dikutip dari iptek.net, setiap 100 gram tanaman ini memiliki kandungan:
·         Air: 76,3 gr
·         Protein: 2,1 gr
·         Lemak: 2,3 gr
·         Karbohidrat: 17,9 gr
·         Serat: 9,0 gr
·         Abu: 1,4 gr
·         Kalsium: 125 mg
·         Fosfor: 94 mg
·         Vitamin A: 0,015 mg
·         Vitamin: 90 mg
·         Energi: 380 kj/100 gr
Di Indonesia, secara tradisional buah Kersen digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah Kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari dan terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat. Rebusan daun Kersen juga memiliki khasiat anti radang dan menurunkan panas, bahkan kandungan dan rebusan daun Kersen ternyata dapat berkhasiat sebagai pembunuh mikroba berbahaya dan dapat digunakan sebagai antiseptik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar