Untuk
memudahkan buah hati Anda belajar berenang, Anda mungkin perlu menyiapkan
pelampung. Alat bantu ini dapat membantu membangun kepercayaan diri anak di
dalam air, membuat anak tetap stabil saat mempelajari posisi dan gerakan
renang, serta membuatnya merasa santai.
Dewasa
ini ada begitu banyak jenis pelampung, yang mungkin akan menyulitkan Anda untuk
menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan si kecil. Setiap jenisnya
memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus disesuaikan dengan kemampuan
putra-putri Anda.
Namun,
secara umum pelampung harus dapat membuat anak terapung datar di air dan tidak
menghalangi gerakannya. Anak-anak pun harus dapat merasakan manfaat pelampung
tersebut untuk dapat menggunakannya secara efektif.1. Pelampung bundar (swim ring) adalah jenis yang paling umum kita kenal. Meskipun demikian, ternyata jenis pelampung ini tidak cocok bagi yang tidak bisa berenang. Menurut Susan Meredith dalam buku Teach Your Children to Swim, bayi dan anak yang masih sangat kecil dapat jatuh jika menggunakan pelampung ini. Pelampung bundar lebih tepat digunakan untuk bermain pada anak-anak yang sudah besar dan dapat berenang.
2. Pelampung yang umum lainnya adalah papan pengapung (swim board). Dengan bahan polistirena, pelampung ini membantu anak mengapung dengan posisi tubuh lurus di air. Yang paling umum ditemukan adalah papan yang disebut kickboard. Pelampung ini paling baik digunakan untuk melatih gerakan kaki dan tangan. Namun, perlu diperhatikan bahwa pelampung ini mudah terlepas begitu saja.
Meskipun demikian, jaga agar pelampung ini tidak menghalangi gerakan anak. Model yang paling aman terdiri dari dua kantung angin dan dua katup. Saat anak lebih berani di air, angin pada kantung bawah dapat dikurangi. Keuntungan lain, jika salah satu kantung bocor, kantung yang lain masih dapat menahan anak Anda di air.
4. Pelampung kursi (swim ring seat) biasanya digunakan untuk bayi dan batita, dengan
memperhatikan berat tubuhnya. Setiap ukuran hanya dapat menahan beban
tertentu. Jenis ini memiliki kantong dudukan dan lubang agar kaki bayi dapat
bergerak bebas. Namun, Anda harus tetap memegangi dari dekat karena pelampung
jenis ini dapat terbalik. Selain itu, orangtua perlu secara rutin membasahi
tubuh bagian atas agar bayi tidak kedinginan.
5. Baju pengapung (swim vest) dapat berupa sabuk, ransel, ropi, atau jaket dengan busa
di dalamnya yang bisa dilepaskan. Dengan demikian, setelah anak lebih
terampil dan berani di air, Anda dapat mengurangi busanya sebagian. Meskipun
banyak pilihannya, namun jenis ini tidak cocok untuk anak di bawah usia
setahun.
6. Pelampung jenis
woogle mungkin belum akrab di telinga kita. Namun gabus panjang yang
fleksibel ini dapat digunakan oleh anak sejak usia dini. Dengan bantuan woogle,
anak dapat bereksperimen menjaga keseimbangan tubuhnya di dalam air, sementara
lengan dan kakinya dapat bergerak bebas.
Selain
itu, woogle dapat digunakan dengan jenis pelampung lain. Misalnya armdisc.
Namun, seperti juga papan pengapung, Anda harus tetap mengawasi anak dengan
saksama karena woogle mudah terlepas.
Meskipun
sangat membantu, beberapa anak dapat menjadi sangat tergantung pada pelampung
dan sulit untuk belajar berenang secara mandiri. Selain itu pelampung dapat
menanamkan rasa aman yang keliru pada anak dan orangtua. Bagaimanapun,
pelampung bukanlah jaket penyelamat, dan karenanya jangan pernah lengah
mengawasi anak-anak di kolam renang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar