Knowledge

All (93) Astrology (2) Baby (25) Fashion (23) Finance (1) Folk Tales (4) Foods (8) Health (12) Kids (13) Knowledge (30) Motivation (6) Pregnancy (10) Travelling (1)

26 Agustus 2015

Memerah ASI dengan Let Down Reflex (LDR)/ Milk Erection Reflex (MER)

Mungkin ada yang baru dengar istilah LDR/MER...dimana dulu waktu anak pertama (th 2010) belum ada istilah tersebut dalam tehnik memerah ASI. Tapi kalau kita baca, sebenarnya dari dulu LDR/ MER itu sudah terjadi cuma kita ga tau itu namanya apa.

Waktu anak pertama, aku menyadari saat paling mudah ASI diperah yaitu pada saat payudara menegang, kalo keadaan payudara penuh bisa muncrat keluar sendiri dan waktu pumping bisa dapat banyak ASInya. 1x sesi pumping (20-30 menit) aku bisa LDR 2x, hanya saja LDR ke-2 agak susah memancingnya dibanding yang pertama.


LDR tidak akan didapat secara instant, tetapi membutuhkan proses/ latihan terus menerus, dan berkesinambungan. Dengan sering menyusui/ menyusui setiap bayi mau ketika di rumah/tidak bekerja juga dapat merangsang keluarnya LDR, sehingga ketika memerah bisa merangsang keluar LDR lebih cepat. Bagi Work Mom, dengan memancing LDR maka waktu perah semakin singkat, sehingga tidak mengganggu pekerjaan. Selain itu juga dapat memberikan kesempatan tubuh untuk memperolah lebih banyak waktu luang untuk memproduksi ASI lagi sampai ke jadwal perah berikutnya.

Berikut pembahasan seputar LDR dari berbagai sumber...semoga bermanfaat untuk para mommies..

LDR/ MER adalah refleks yang disebabkan oleh hormon oksitosin, dimana ASI dapat keluar dengan sendirinya/ memancar dengan deras meskipun sedang tidak menyusui langsung/ memerah.

Meski payudara berisi ASI, ASI tidak keluar terus-menerus dari payudara, hal ini bisa terjadi karena proses pengeluaran ASI diatur oleh hormon oksitosin. Bayangkan kalau pengeluarannya tidak diatur, baju kita akan selalu basah kuyup oleh ASI yang “bocor”. Sifat aliran ASI ini kadang tidak kita sadari ketika akan memulai memerah ASI sehingga memerah ASI dirasa sulit.

Saat bayi menyusu langsung, hormon oksitosin akan keluar dengan sendirinya karena stimulus yang kuat dari hisapan bayi, juga karena sensasi melihat, mendengar, meraba, dan rasa kasih sayang kita saat menyentuh bayi.

Nah, ketika kita sedang jauh dari bayi dan akan memerah ASI, hal tersebut tidak terjadi. Rangsangan yang terjadi saat jauh dari bayi tidak sekuat saat menyusukan langsung, karena itu yang baru mencoba memerah ASI sering kali terkejut karena ASI sulit dikeluarkan dan hasil perahan tidak banyak.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperlancar kegiatan memerah ASI:
  • Mencari tempat yang tenang, tubuh rileks. Kita juga bisa membayangkan/ memandangi foto bayi dan membayangkan kelucuan dan kasih sayang kita kepadanya.
  • Melakukan rangsangan di puting dan areola, caranya:
    • Sentuh puting dengan lembut dan buat gerakan melingkar. Gerakannya selembut mungkin, karena disitu banyak jaringan lunak sehingga gerakan kasar tidak bisa memancing LDR. 
    • Lalu dibawah areola coba diraba sedikit, ada bagian yang “grenjel2” dan lembut, nah sentuh dengan 2 jari (telunjuk dan jari tengah), tekan sedikit  dan buat gerakan seperti lagi periksa grenjelan. Usap-usap sambil di goyang-goyang ke samping, ikuti gerakan payudara yang digoyang aja (bukan porno yahh ^-^).
    • Puting ditekan sedikit dengan jari, lalu diusap-usap agak diputar-putar, tapi jangan ditarik. 
    • Lakukan itu smua 1-2 menit, biasanya payudara langsung terlihat lebih terisi dan kencang. Kalau sudah menetes2 artinya LDR nya sudah kluar.
  • Minum air hangat, kompres hangat, atau mandi air hangat juga akan mempermudah datangnya LDR.
Refleks oksitosin (LDR) terasa seperti: geli/ sedikit nyeri, payudara menegang, kemudian ASI memancar/ menetes. Saat LDR sudah terasa, saat itulah memerah ASI terasa lebih mudah. Ketika ASI yang diperah sudah mulai sedikit, kita bisa mengulang lagi perangsangan refleks ini. Dalam satu kali sesi menyusui kita bisa melakukan 2-3 kali pancing LDR.
Jika kita memerah dengan menggunakan alat pompa yang kekuatan hisapnya dapat diatur, cara merangsang LDR bisa dilakukan dengan memulai di hisapan lemah kemudian menaikkan kekuatan hisapan bertahap. Atau jika menggunakan pompa manual/ elektrik yang tidak bisa diatur kekuatan hisapannya, bisa dibantu dengan rangsang manual seperti disebut di atas, pasang cup pompa setelah LDR mulai datang. Selamat mencoba!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar