Knowledge

All (93) Astrology (2) Baby (25) Fashion (23) Finance (1) Folk Tales (4) Foods (8) Health (12) Kids (13) Knowledge (30) Motivation (6) Pregnancy (10) Travelling (1)

4 Mei 2011

Dukungan Suami pada Kehamilan


Dukungan pada Trimester Pertama

Dukungan dan peran suami di trimester pertama terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Jadi, tunggu apa lagi?

Keterlibatan Anda, para suami, sejak awal masa kehamilan yakni di trimester pertama ini, sudah pasti akan mempermudah dan meringankan pasangan dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya sesosok bayi mungil di dalam perutnya.

Bahkan, keikutsertaan pria secara aktif dalam masa kehamilan, menurut penelitian yang diterbitkan Allina Hospitals Clinics, AS beberapa waktu silam, keberhasilan istri Anda dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk si bayi kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan Anda dalam masa-masa kehamilannya.

Selama hamil, ada begitu banyak perubahan pada tubuh pasangan Anda, dan yang paling menonjol adalah perubahan keadaan emosinya. Penyebabnya kadar hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuhnya berubah. Tak mengherankan bila mood -nya berubah-ubah terus. Kalau sudah begini, siapa lagi, selain Anda, yang paling tepat untuk membantunya melalui masa-masa ini? Yang pasti, jangan merasa sebal kalau Anda harus terus-terusan standby untuk sewaktu-waktu dipanggil sebagai teman curhat, namun di lain waktu diperlukan sebagai penyemangat istri Anda. Pintar-pintar atur peran saja!

Berikut beberapa hal yang bisa jadi bekal Anda saat berurusan dengan pasangan.

Yang dialami pasangan:
* Sering mual-mual dan muntah, terutama pada pagi hari, karena dia mengalami morning sickness.
* Menjadi cepat lelah dan mudah mengantuk.
* Mungkin tiba-tiba meminta atau menginginkan sesuatu yang “aneh”. Misalnya, mengelus-elus perut buncit penjual daging di pasar atau makan rujak jam 2 pagi.
* Emosinya cepat sekali berubah. Semula tampak gembira, namun dalam beberapa detik bisa mendadak menangis tersedu-sedu, merasa tertekan dan sedih, tanpa sebab yang jelas atau karena masalah sepele.


Yang dapat Anda lakukan:
* Bawakan krekers dan air putih atau jus buah ke tempat tidur. Sehingga, begitu dia bangun dan morning sickness mendera, keluhan yang dirasakannya langsung hilang; berkat perhatian dan kasih sayang Anda.
* Buatlah pasangan merasa nyaman, sehingga dia dapat beristirahat dan cukup tidur. Misalnya, memutar lagu-lagu yang lembut.
* Bersiaplah menghadapi ujian untuk mengukur seberapa besar cinta Anda padanya. Jangan kaget bila dia menginginkan sesuatu yang aneh di tengah malam! Dia kan sedang ngidam! Bila mampu, tak ada salahnya memenuhi permintaannya.
* Tunjukkan rasa bahagia dan antusias terhadap janin dalam kandungan. Sapaan yang ekspresif terhadap bayi, misalnya: Hallo, lagi ngapain di situ? atau seruan yang lain sudah merupakan dukungan mental yang menyenangkan hati. Juga, ungkapkan perasaan cinta Anda padanya karena pada saat-saat seperti ini dia membutuhkan perhatian dan kasih sayang Anda lebih dari biasanya.


Dukungan pada Trimester Kedua

Pada trimester kedua kehamilan istri Anda, saatnya suami merasakan nikmatinya masa-masa kehamilan dalam usaha mendukung kehamilan istri. Makanya, suami tidak sebegitu tersiksa ketimbang trimester pertama kehamilan.

Anda pun mulai bisa ikut merasakan gerakan janin yang mulai aktif bergerak di dalam perut. Mau tidak mau akan menyentil perasaan Anda, kalau sekarang ini Anda baru bisa benar-benar merasakan peran baru Anda, sebagai calon ayah!

Pada trimester kedua kehamilan, yang dialami istri:
* Emosi cenderung lebih stabil dan keluhan morning sickness juga jauh berkurang.
* Janin sudah mulai beraksi
* Merasa bahagia dengan kehamilannya sehingga lebih bersemangat melakukan latihan (olahraga ringan sesuai anjuran dokter) serta beraktivitas).
* Cukup nyaman dengan keadaannya, sehingga mulai timbul keinginan untuk menikmati hubungan seks.


Yang dapat Anda lakukan:
* Tetap menunjukkan kalau Anda mengerti dan memahami benar perubahan emosi yang cepat serta perasaan lebih peka yang dialaminya, sebab ini wajar dan alami terjadi pada ibu hamil.
* Dampingi dan antarlah selalu pasangan setiap kali berkunjung ke dokter kandungan untuk memeriksakan kandungannya.
* Dampingi dan berpartisipasilah secara aktif di kelas senam hamil (senam Lamaze) bersamanya.
* Ajaklah dia untuk kembali menikmati hubungan seks.


Dukungan pada Trimester Ketiga

Peran suami di trimester ketiga kehamilan ini, mungkin dibayangi rasa takut dan cemas karena akan menghadapi hari kelahiran bayi mereka.

Masa ini merupakan masa-masa penantian yang melelahkan. Perjalanan menuju persalinan tinggal hitungan hari saja. Itu sebabnya, Anda akan lebih banyak berperan sebagai pendengar yang baik, selalu menunjukkan rasa simpati dan memberikan dorongan semangat kapanpun juga.

Yang dialami ibu hamil pada trimester ketiga, diantaranya:

* Semakin dekat dengan hari-H, biasanya dia merasa semakin takut dan cemas.
* Merasa penampilannya tidak menarik karena perubahan bentuk fisiknya.
* Sering mengeluh sakit, pegal, ngilu, dan berbagai rasa tidak nyaman pada tubuhnya, terutama pada punggung dan panggul, karena bayi sudah semakin besar dan sudah mulai menyiapkan diri untuk lahir.
* Mengeluh sulit tidur karena perutnya yang semakin membesar itu akan membuatnya tidak nyaman ketika berbaring.


Yang dapat Anda lakukan:
* Bantu pasangan untuk mengatasi rasa cemas dan takut dalam menghadapi proses persalinan. Misalnya, dengan mengalihkan perhatiannya dengan cara mengajaknya berbelanja keperluan si kecil.
* Pujilah kalau dia tetap cantik dan menarik. Berbagai perubahan fisik tidak sedikitpun mengurangi kadar cinta Anda padanya.
* Bantulah meringankan berbagai keluhan. Misalnya, dengan memijat pegal-pegal di belakang tubuhnya.
* Bersiaplah untuk membantu dan menemaninya saat dia sulit tidur.

Tidak sulit kan?! Tunggu apa lagi, lakukan peran Anda sebagai ayah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar